Kamis, 30 Desember 2010

MESKI MENANG INDONESIA GAGAL JUARAI PIALA AFF 2010

Rabu, 29 Desember 2010 | 21:00

[JAKARTA] Meski menang 2-1 atas Malaysia, negeri jiran itu akhirnya keluar sebagai juara Piala AFF (ASEAN Football Federation) Suzuki 2010. Indonesia menang 2-1 atas Malaysia dalam final leg II yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (29/12) malam.

Tetapi Indonesia kalah agregat dari Malaysia setelah setelah pada final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Malaysia unggul 3-0. Agregat akhir Indonesia versus Malaysia adalah 2-4.

Sebenarnya Indonesia lebih menguasai pertandingan tersebut. Indonesia memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, terutama di babak pertama. Tetapi buruknya penyelesaian akhir tim merah putih sehingga tidak satu pun gol yang dihasilkan di babak pertama.

Bahkan peluang gol dari titik putih di babak pertama tidak berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh kapten tim Firman Utina. Wasit asal Australia memberi hadiah penalti kepada Indonesia setelah pemain negeri jiran itu menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.

Tendangan Firman yang diarahkan ke kiri gawang Malaysia terlalu lemah. Arah bola berhasil dibaca dengan tepat penjaga gawang Malaysia.

Malahan gawang Indonesia dibobol duluan di pertengahan babak kedua oleh penyerang Malaysia bernomor punggung 10 dari sebuah serangan balik yang sangat cepat dan diselesaikan dengan tendangan kaki kanan yang keras. Penjaga gawang Indonesia Markus Haris Maulana tidak berhasil membendung bola tersebut.

Beruntung, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan oleh bek kiri Indonesia Nasuha. Nasuha yang berlari dari lini belakang masuk ke kotak penalti dan berhasil memanfaatkan bola liar di kotak penalti Malaysia dan menghasilkan gol pertama.

Gol kedua Indonesia dicetak oleh Muhammad Ridwan. Dia menggiring bola dari sisi kiri pertahanan Malaysia lalu menusuk ke kotak penalti dan menembak dengan kaki kirinya. Bola itu menyentuh pemain Malaysia, tetapi sayang bola bersarang di gawang sendiri.

Pemain-pemain depan Indonesia tidak berhasil mencetak gol karena dijaga begitu ketat. Christian Gonzales tidak dibiarkan menguasai bola di kotak penalti. Malahan dia lebih sering terjebak perangkap off side.

Sementara Irfan Bachdim yang bermain bagus justru ditarik di babak kedua oleh pelatih Alfred Riedl. Penggantian itu sepertinya tidak diterima Irfan terlihat dari bahasa tubuh pemain keturunan Belanda itu. [A-21]

Rabu, 29 Desember 2010

Firman Buang Percuma Peluang Gol Indonesia


Rabu, 29 Desember 2010 | 19:24

[JAKARTA] Peluang menciptakan gol pertama bagi tim nasional (timnas) Indonesia terbuang percuma setelah kapten Firman Utina gagal mengeksekusi penalti yang dihadiahkan wasit asal Australia kepada Indonesia.

Tendangan Firman terlalu lemah dan diarahkan ke kiri gawang Malaysia. Tetapi arah bola berhasil dibaca dengan tepat penjaga gawang Malaysia. [A-21]

NATAL, MEMULIAKAN MANUSIA

Natal, Memuliakan Manusia
Jumat, 24 Desember 2010 | 10:12

Setidaknya, ada tiga hal besar yang mengusik umat Kristiani saat merayakan Natal tahun ini. Pertama, berbagai bencana yang telah menimbulkan korban jiwa. Kedua, puluhan juta rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan akibat kebijakan publik yang tidak adil. Ketiga, kebebasan beragama yang semakin terkoyak.

Natal sesungguhnya membawa sukacita. Namun, di tengah kegembiraan memperingati kelahiran Yesus Kristus, sang juru selamat manusia, keprihatinan yang terasa dalam hati umat Kristiani tak bisa begitu saja disingkirkan.

Bencana gunung meletus, gempa bumi, tsunami, dan banjir, telah menimbulkan banyak korban jiwa. Korban yang selamat dari bencana harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit. Harta-benda melayang, kehilangan sanak keluarga. Demikian juga sumber mata pencarian. Para korban kini hanya bisa bergantung pada belas kasihan orang lain.

Saudara-saudara kita di Wasior, Mentawai, dan lereng Merapi, pasti tak sepenuhnya bisa menyambut Natal dengan sukacita. Mereka masih bergumul dengan kesulitan hidup. Dalam kondisi seperti ini, berbagai bantuan dan solidaritas yang diberikan sangat membantu mereka.

Dalam pada itu, puluhan juta penduduk Indonesia tergolong miskin absolut. Mereka tidak memiliki pekerjaan, aset, investasi, dan harapan. Mereka tidak ingin hidup miskin. Mereka bekerja keras untuk memperbaiki nasib, tapi hidup mereka tetap miskin karena kebijakan pemerintah tidak menguntungkan mereka. Mereka adalah petani yang tidak punya lahan garapan, pekerja dengan pendapatan tidak menentu, dan penganggur tanpa jaminan hidup. Mereka membutuhkan uluran tangan kita.

Manusia sesungguhnya adalah makhluk tertinggi yang diciptakan sesuai gambaran dan citra Allah. Demi menyelamatkan manusia, Tuhan turun ke dunia, mengambil wujud manusia, bahkan manusia paling hina agar manusia dimuliakan, agar manusia diselamatkan. Natal adalah momentum bagi kaum beriman untuk mengangkat sesama yang kurang beruntung agar hidup mereka bermartabat.

Kemiskinan telah menurunkan martabat manusia. Banyak saudara kita yang direndahkan karena mereka hidup dalam kungkungan kemiskinan. Natal kali ini tak perlu dirayakan berlebihan sebagai wujud solidaritas terhadap sesama saudara yang miskin dan para korban bencana. Sebagian rezeki kita hendaknya disisihkan untuk membantu korban bencana dan kaum miskin. Mereka harus diberdayakan untuk kembali memperoleh martabat kemanusiaannya.

Perhatian dan bantuan kepada korban bencana dan kaum miskin sejalan dengan ajaran Yesus. Dalam Injil Matius 25:40 tertulis,”Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Yesus mengajari kita untuk memberi makan orang yang lapar, memberi minum kepada orang haus, serta memberi tumpangan kepada orang asing. Intinya, kita harus berbagi dengan sesama yang kurang beruntung.

Kita salut kepada para orang kaya di dunia dan di Indonesia yang terus meningkatkan dana filantropi. Hal itu menunjukkan kepedulian dan kecintaan terhadap sesama. Masih banyak manusia di bumi yang hidup dalam kelaparan, sementara tak sedikit pula orang yang beruntung menikmati hidup dalam kelimpahan. Solidaritas terhadap sesama manusia harus senantiasa ditumbuhkan untuk mengangkat martabat manusia yang kini sedang menderita.

Di tengah berbagai bencana, kita masih melihat adanya rongrongan terhadap kebebasan menjalankan ibadah sesuai amanat UUD 1945. Sejumlah lembaga dan tokoh pluralis menyebut 2010 sebagai tahun kekerasan terhadap pemeluk agama. Data yang dihimpun The Wahid Institute menunjukkan selama tahun ini terjadi minimal 63 kasus kekerasan beragama dan berkeyakinan. Jumlah ini naik 44% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 35 kasus. Ada dua bentuk pelanggaran terkait kebebasan menjalankan ibadah, yakni pencabutan izin dan pelarangan penggunaan tempat ibadah, serta pembiaran aparat negara terhadap kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat sipil.

Untuk itu, kita mendesak aparat Kepolisian berani bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini memang dikenal kerap mengganggu kebebasan umat Kristiani menjalankan ibadat. Kelompok-kelompok itu sudah teridentifikasi dan berulang kali beraksi, sehingga tak sulit bagi polisi untuk menindaknya. Hanya saja diperlukan keberanian untuk menegakkan hukum. Keberanian menindak itulah yang harus disuntikkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada anak buahnya di lapangan agar tidak ragu-ragu menangkap dan memproses secara hukum para pelaku tindak kekerasan keagamaan.

Sedangkan dari sisi umat Kristiani, kita harus menunjukkan bahwa keluarga-keluarga Kristen selalu membawa berkat dan kedamaian bagi sesama, dan bukan sebaliknya menciptakan permusuhan. Kita pun harus bersedia hidup membaur dan berperan aktif dalam lingkungan rukun tetangga dan rukun warga. Partisipasi positif dalam kehidupan sehari-hari secara otomatis menyingkirkan prasangka dan stigma Kristenisasi. Cara hidup inklusif harus dikedepankan dan dari sana terpancar terang ajaran Kristus. Kehidupan yang rukun dan harmonis dalam sebuah komunitas yang heterogen akan bisa terwujud apabila kita tidak tinggi hati dan selalu bersedia untuk berbagi dengan sesama. Selamat merayakan Natal!

PELAJARAN YANG KITA DAPAT DARI HARI NATAL

Matius 2

26 Desember 2010
Renungan Natal GBII Malioboro
Pdt. Yakub Harianto


Kisah natal adalah kebenaran yang mana dapat kita terapkan dalam hidup kita. Pertimbangkan empat kebenaran dari Matius 2

1. WAKTU ALLAH ADALAH SEMPURNA – ayat 1-2.
Yesus dilahirkan di waktu yang tepat dan ditempat yang tepat (mikah 5:2).
Orang Majus dating diwaktu yang tepat untuk mendapatkan tempat yang tepat.

2. MUSUH-MUSUH ALLAH ADALAH LICIK – ayat 3-8
Iblis, melalui Herodes, akan berbuat apa saja supaya dia dapat membinasakan Tuhan Yesus, termasuk mencoba menipu orang Majus.

3. HAMBA-HAMBA ALLAH ADALAH SETIA – ayat 9-14.
a. Untuk pergi –ayat 9-10
b. Untuk Membagi – ayat 11.
c. Untuk taat – ayat 12-14 (Orang Majus itu dan Yusuf mengikuti pimpinan Tuhan).

4. PERLINDUNGAN ALLAH ADALAH SANGAT KUAT—ayat 15-23.
Iblis melalui Herodes mencoba membunuh Yesus, tetapi Allah melindungi AnakNya.

KIAT AWET MUDA BERDASARKAN ALKITAB


Kiat Awet Muda..berdasarkan Alkitab...:)Desember 2010..for everyone

1. Hadapilah segala masalah dengan santai dan tenang.(1 KOR 10 : 13)

2. Bersedih hati janganlah terlalu berkepanjangan. (NEH 8 : 10, ROM 12 : 12, PKH 3 : 1 - 11)

3. Aktiflah dalam kerja dan pelayanan. (ROM 12 : 11)

4. Jauhkanlah amarah karena amarah memakan energi yang berpengaruh buruk terhadap fisik. (AMSAL 19 : 19)

5. Bila segala sesuatu dapat diselesaikan dengan ketenangan, mengapa harus dibarengi dengan ketegangan? (AMSAL 17 : 19 - 20)

6. Kedengkian dan iri hati berpengaruh buruk terhadap peredaran darah dan jantung. (MAZ 37 : 1)

7. Hadapi orang marah dengan tenang dan jangan masukkan dalam hati. (AMSAL 14 : 29)

8. Jangan mempedulikan hal-hal yang dilakukan orang lain, bereaksilah dengan benar. (ROMA 12 : 17 - 21)

9. Dunia ini berputar, bila kita sedang berada di bawah, jangan putus asa, ada saatnya kita pasti naik ke atas. Tetapi bila sudah berada di atas berhati-hatilah supaya kita tidak jatuh. (2 KOR 4 : 17)

10. Hadapilah penderitaan dengan percaya kepada TUHAN, karena penderitaan selalu membawa hikmah suatu kebahagiaan. (KEJ 50 : 20)

11. Fisik harus kita jaga dengan olahraga dan makanan sehat. (1 TIM 4 : 8)

12. Jangan lekas merasa tua karena dibanding dengan hari esok kita masih muda sekarang. ( AMSAL 3 : 1 - 7). ‎​.