Selasa, 11 Januari 2011

Terlalu Lama Nonton TV Berisiko Sakit Jantung


Selasa, 11 Januari 2011 | 13:48


[WASHINGTON] Orang yang menghabiskan waktu luangnya lebih dari dua jam per hari untuk menonton TV atau duduk di depan layar kaca berisiko ganda terhadap penyakit jantung dan berisiko tinggi meninggal. Demikian hasil survei yang dipublikasikan, Senin (10/1).

Para peneliti menyebutkan, efek yang terlihat, terlepas dari berapa banyak orang berolahraga ini menunjukkan, bagaimana kita memilih menghabiskan waktu senggang selepas bekerja memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan kita secara keseluruhan.

“Ini semua merupakan kebiasaan. Banyak di antara kita telah belajar untuk kembali ke rumah, menghidupkan TV, dan duduk untuk beberapa jam. Hal tersebut sangat nyaman dan mudah dilakukan,” ujar Emmanuel Stamatakis, pakar epidemiologi dan kesehatan publik University College London.

“Namun, melakukan hal tersebut merupakan sesuatu yang buruk untuk jantung dan kesehatan kita pada umumnya,” ujar Stamatakis yang bersama-sama dengan para peneliti lainnya membuat pedoman advokasi kesehatan publik untuk mengingatkan risiko tak adanya aktivitas di luar jam kerja.

Peringatan ini mendesak, khususnya karena banyaknya pekerja usia dewasa menghabiskan waktu yang lama dengan tidak beraktivitas saat berangkat atau pulang kerja, atau duduk membungkuk di depan meja atau komputer,” papar hasil studi yang dimuat di Jurnal Kardiologi Perguruan Tinggi Amerika.

Para peneliti ini mempelajari data dari 4.512 orang dewasa yang ambil bagian pada Survei Kesehatan Rumah Tangga Skotlandia. Informasi mengenai waktu berada di depan TV berasal dari para responden yang menginformasikan mengenai waktu mereka menontong TV atau DVD, waktu santai dengan menggunakan komputer dan bermain video games.

Ketika para ilmuan ini membandingkan orang yang dilaporkan menghabiskan waktu lebih sedikit dari dua jam per hari di depan layar kaca, dibanding mereka yang menghabiskan empat jam atau lebih per hari, mereka menemukan 48 persen berisiko meninggal lebih tinggi dari penyebab apa pun.

Sedangkan, mereka yang menghabiskan hanya dua jam atau lebih di depan layar kaca setelah bekerja, ditemukan bahwa 125 persen lebih berisiko mengalami kejadian kardiovaskuler seperti serangan jantung. “ Hal ini tidak terkait dengan risiko alamiah karena faktor seperti merokok, darah tinggi, indek massa tubuh, kelas sosial, juga olah raga,” demikian hasil studi tersebut.

Namun, para peneliti berhasil membuat hubungan antara tingkat peradangan dan kolesterol pada orang yang berpindah-pindah. “Seperempat hubungan antara waktu di depan layar kaca dan kejadian kardiovaskuler dijelaskan secara bersama-sama oleh protein C reaktif (C-reactive protein/CRP), indeks massa tubuh, dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein),” tulis hasil studi itu.

CRP merupakan indikator tingkat peradangan rendah, dua kali lebih tinggi pada orang yang menghabiskan waktu lebih dari empat jam waktu luang mereka setiap hari di depan layar kaca dibanding orang yang menghabiskan waktu kurang dari dua jam per hari di depan layar kaca.

Stamatakis menyebutkan, ia akan melanjutkan penelitian mengenai dampak berkelanjutan dari orang yang duduk terhadap kesehatan dan bagaimana perubahan gaya hidup yang bisa dianjurkan untuk mengurangi jumlah waktu orang tidak melakukan aktivitas. [AFP/N-3]

2 komentar:

  1. makasih infonya gan.....
    aku jadi lebih hati hati n waspada.
    mulai sekarang ane bakalan ngatur jadwal ane ol, nonton tv.
    makasih

    BalasHapus