Kamis, 30 Desember 2010

MESKI MENANG INDONESIA GAGAL JUARAI PIALA AFF 2010

Rabu, 29 Desember 2010 | 21:00

[JAKARTA] Meski menang 2-1 atas Malaysia, negeri jiran itu akhirnya keluar sebagai juara Piala AFF (ASEAN Football Federation) Suzuki 2010. Indonesia menang 2-1 atas Malaysia dalam final leg II yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (29/12) malam.

Tetapi Indonesia kalah agregat dari Malaysia setelah setelah pada final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Malaysia unggul 3-0. Agregat akhir Indonesia versus Malaysia adalah 2-4.

Sebenarnya Indonesia lebih menguasai pertandingan tersebut. Indonesia memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, terutama di babak pertama. Tetapi buruknya penyelesaian akhir tim merah putih sehingga tidak satu pun gol yang dihasilkan di babak pertama.

Bahkan peluang gol dari titik putih di babak pertama tidak berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh kapten tim Firman Utina. Wasit asal Australia memberi hadiah penalti kepada Indonesia setelah pemain negeri jiran itu menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.

Tendangan Firman yang diarahkan ke kiri gawang Malaysia terlalu lemah. Arah bola berhasil dibaca dengan tepat penjaga gawang Malaysia.

Malahan gawang Indonesia dibobol duluan di pertengahan babak kedua oleh penyerang Malaysia bernomor punggung 10 dari sebuah serangan balik yang sangat cepat dan diselesaikan dengan tendangan kaki kanan yang keras. Penjaga gawang Indonesia Markus Haris Maulana tidak berhasil membendung bola tersebut.

Beruntung, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan oleh bek kiri Indonesia Nasuha. Nasuha yang berlari dari lini belakang masuk ke kotak penalti dan berhasil memanfaatkan bola liar di kotak penalti Malaysia dan menghasilkan gol pertama.

Gol kedua Indonesia dicetak oleh Muhammad Ridwan. Dia menggiring bola dari sisi kiri pertahanan Malaysia lalu menusuk ke kotak penalti dan menembak dengan kaki kirinya. Bola itu menyentuh pemain Malaysia, tetapi sayang bola bersarang di gawang sendiri.

Pemain-pemain depan Indonesia tidak berhasil mencetak gol karena dijaga begitu ketat. Christian Gonzales tidak dibiarkan menguasai bola di kotak penalti. Malahan dia lebih sering terjebak perangkap off side.

Sementara Irfan Bachdim yang bermain bagus justru ditarik di babak kedua oleh pelatih Alfred Riedl. Penggantian itu sepertinya tidak diterima Irfan terlihat dari bahasa tubuh pemain keturunan Belanda itu. [A-21]

Rabu, 29 Desember 2010

Firman Buang Percuma Peluang Gol Indonesia


Rabu, 29 Desember 2010 | 19:24

[JAKARTA] Peluang menciptakan gol pertama bagi tim nasional (timnas) Indonesia terbuang percuma setelah kapten Firman Utina gagal mengeksekusi penalti yang dihadiahkan wasit asal Australia kepada Indonesia.

Tendangan Firman terlalu lemah dan diarahkan ke kiri gawang Malaysia. Tetapi arah bola berhasil dibaca dengan tepat penjaga gawang Malaysia. [A-21]

NATAL, MEMULIAKAN MANUSIA

Natal, Memuliakan Manusia
Jumat, 24 Desember 2010 | 10:12

Setidaknya, ada tiga hal besar yang mengusik umat Kristiani saat merayakan Natal tahun ini. Pertama, berbagai bencana yang telah menimbulkan korban jiwa. Kedua, puluhan juta rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan akibat kebijakan publik yang tidak adil. Ketiga, kebebasan beragama yang semakin terkoyak.

Natal sesungguhnya membawa sukacita. Namun, di tengah kegembiraan memperingati kelahiran Yesus Kristus, sang juru selamat manusia, keprihatinan yang terasa dalam hati umat Kristiani tak bisa begitu saja disingkirkan.

Bencana gunung meletus, gempa bumi, tsunami, dan banjir, telah menimbulkan banyak korban jiwa. Korban yang selamat dari bencana harus menghadapi kenyataan hidup yang pahit. Harta-benda melayang, kehilangan sanak keluarga. Demikian juga sumber mata pencarian. Para korban kini hanya bisa bergantung pada belas kasihan orang lain.

Saudara-saudara kita di Wasior, Mentawai, dan lereng Merapi, pasti tak sepenuhnya bisa menyambut Natal dengan sukacita. Mereka masih bergumul dengan kesulitan hidup. Dalam kondisi seperti ini, berbagai bantuan dan solidaritas yang diberikan sangat membantu mereka.

Dalam pada itu, puluhan juta penduduk Indonesia tergolong miskin absolut. Mereka tidak memiliki pekerjaan, aset, investasi, dan harapan. Mereka tidak ingin hidup miskin. Mereka bekerja keras untuk memperbaiki nasib, tapi hidup mereka tetap miskin karena kebijakan pemerintah tidak menguntungkan mereka. Mereka adalah petani yang tidak punya lahan garapan, pekerja dengan pendapatan tidak menentu, dan penganggur tanpa jaminan hidup. Mereka membutuhkan uluran tangan kita.

Manusia sesungguhnya adalah makhluk tertinggi yang diciptakan sesuai gambaran dan citra Allah. Demi menyelamatkan manusia, Tuhan turun ke dunia, mengambil wujud manusia, bahkan manusia paling hina agar manusia dimuliakan, agar manusia diselamatkan. Natal adalah momentum bagi kaum beriman untuk mengangkat sesama yang kurang beruntung agar hidup mereka bermartabat.

Kemiskinan telah menurunkan martabat manusia. Banyak saudara kita yang direndahkan karena mereka hidup dalam kungkungan kemiskinan. Natal kali ini tak perlu dirayakan berlebihan sebagai wujud solidaritas terhadap sesama saudara yang miskin dan para korban bencana. Sebagian rezeki kita hendaknya disisihkan untuk membantu korban bencana dan kaum miskin. Mereka harus diberdayakan untuk kembali memperoleh martabat kemanusiaannya.

Perhatian dan bantuan kepada korban bencana dan kaum miskin sejalan dengan ajaran Yesus. Dalam Injil Matius 25:40 tertulis,”Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Yesus mengajari kita untuk memberi makan orang yang lapar, memberi minum kepada orang haus, serta memberi tumpangan kepada orang asing. Intinya, kita harus berbagi dengan sesama yang kurang beruntung.

Kita salut kepada para orang kaya di dunia dan di Indonesia yang terus meningkatkan dana filantropi. Hal itu menunjukkan kepedulian dan kecintaan terhadap sesama. Masih banyak manusia di bumi yang hidup dalam kelaparan, sementara tak sedikit pula orang yang beruntung menikmati hidup dalam kelimpahan. Solidaritas terhadap sesama manusia harus senantiasa ditumbuhkan untuk mengangkat martabat manusia yang kini sedang menderita.

Di tengah berbagai bencana, kita masih melihat adanya rongrongan terhadap kebebasan menjalankan ibadah sesuai amanat UUD 1945. Sejumlah lembaga dan tokoh pluralis menyebut 2010 sebagai tahun kekerasan terhadap pemeluk agama. Data yang dihimpun The Wahid Institute menunjukkan selama tahun ini terjadi minimal 63 kasus kekerasan beragama dan berkeyakinan. Jumlah ini naik 44% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 35 kasus. Ada dua bentuk pelanggaran terkait kebebasan menjalankan ibadah, yakni pencabutan izin dan pelarangan penggunaan tempat ibadah, serta pembiaran aparat negara terhadap kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat sipil.

Untuk itu, kita mendesak aparat Kepolisian berani bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini memang dikenal kerap mengganggu kebebasan umat Kristiani menjalankan ibadat. Kelompok-kelompok itu sudah teridentifikasi dan berulang kali beraksi, sehingga tak sulit bagi polisi untuk menindaknya. Hanya saja diperlukan keberanian untuk menegakkan hukum. Keberanian menindak itulah yang harus disuntikkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo kepada anak buahnya di lapangan agar tidak ragu-ragu menangkap dan memproses secara hukum para pelaku tindak kekerasan keagamaan.

Sedangkan dari sisi umat Kristiani, kita harus menunjukkan bahwa keluarga-keluarga Kristen selalu membawa berkat dan kedamaian bagi sesama, dan bukan sebaliknya menciptakan permusuhan. Kita pun harus bersedia hidup membaur dan berperan aktif dalam lingkungan rukun tetangga dan rukun warga. Partisipasi positif dalam kehidupan sehari-hari secara otomatis menyingkirkan prasangka dan stigma Kristenisasi. Cara hidup inklusif harus dikedepankan dan dari sana terpancar terang ajaran Kristus. Kehidupan yang rukun dan harmonis dalam sebuah komunitas yang heterogen akan bisa terwujud apabila kita tidak tinggi hati dan selalu bersedia untuk berbagi dengan sesama. Selamat merayakan Natal!

PELAJARAN YANG KITA DAPAT DARI HARI NATAL

Matius 2

26 Desember 2010
Renungan Natal GBII Malioboro
Pdt. Yakub Harianto


Kisah natal adalah kebenaran yang mana dapat kita terapkan dalam hidup kita. Pertimbangkan empat kebenaran dari Matius 2

1. WAKTU ALLAH ADALAH SEMPURNA – ayat 1-2.
Yesus dilahirkan di waktu yang tepat dan ditempat yang tepat (mikah 5:2).
Orang Majus dating diwaktu yang tepat untuk mendapatkan tempat yang tepat.

2. MUSUH-MUSUH ALLAH ADALAH LICIK – ayat 3-8
Iblis, melalui Herodes, akan berbuat apa saja supaya dia dapat membinasakan Tuhan Yesus, termasuk mencoba menipu orang Majus.

3. HAMBA-HAMBA ALLAH ADALAH SETIA – ayat 9-14.
a. Untuk pergi –ayat 9-10
b. Untuk Membagi – ayat 11.
c. Untuk taat – ayat 12-14 (Orang Majus itu dan Yusuf mengikuti pimpinan Tuhan).

4. PERLINDUNGAN ALLAH ADALAH SANGAT KUAT—ayat 15-23.
Iblis melalui Herodes mencoba membunuh Yesus, tetapi Allah melindungi AnakNya.

KIAT AWET MUDA BERDASARKAN ALKITAB


Kiat Awet Muda..berdasarkan Alkitab...:)Desember 2010..for everyone

1. Hadapilah segala masalah dengan santai dan tenang.(1 KOR 10 : 13)

2. Bersedih hati janganlah terlalu berkepanjangan. (NEH 8 : 10, ROM 12 : 12, PKH 3 : 1 - 11)

3. Aktiflah dalam kerja dan pelayanan. (ROM 12 : 11)

4. Jauhkanlah amarah karena amarah memakan energi yang berpengaruh buruk terhadap fisik. (AMSAL 19 : 19)

5. Bila segala sesuatu dapat diselesaikan dengan ketenangan, mengapa harus dibarengi dengan ketegangan? (AMSAL 17 : 19 - 20)

6. Kedengkian dan iri hati berpengaruh buruk terhadap peredaran darah dan jantung. (MAZ 37 : 1)

7. Hadapi orang marah dengan tenang dan jangan masukkan dalam hati. (AMSAL 14 : 29)

8. Jangan mempedulikan hal-hal yang dilakukan orang lain, bereaksilah dengan benar. (ROMA 12 : 17 - 21)

9. Dunia ini berputar, bila kita sedang berada di bawah, jangan putus asa, ada saatnya kita pasti naik ke atas. Tetapi bila sudah berada di atas berhati-hatilah supaya kita tidak jatuh. (2 KOR 4 : 17)

10. Hadapilah penderitaan dengan percaya kepada TUHAN, karena penderitaan selalu membawa hikmah suatu kebahagiaan. (KEJ 50 : 20)

11. Fisik harus kita jaga dengan olahraga dan makanan sehat. (1 TIM 4 : 8)

12. Jangan lekas merasa tua karena dibanding dengan hari esok kita masih muda sekarang. ( AMSAL 3 : 1 - 7). ‎​.

Selasa, 26 Oktober 2010

Hati-hati Dengan Pilihan yang Anda Buat

Outline khotbah Pdt. Yakub H.
24 Oktober 2010
GBII Malioboro dan Batu Karang


Pendahuluan.
Hidup adalah sebuah pilihan. Setiap keputusan apapun yang saudara ambil itu merupakan pilihan yang telah saudara buat. Pilihan yang saudara buat akan membawa saudara dan menjadikan saudara.

A. Pilihan Lot – Kejadian 13:1-18
Kita tidak akan menghabiskan banyak waktu di sini tetapi biarkanlah saya sekedar menyampaikan apa yang sedang terjadi di dalam pasal ini:

Kejadian 13:1-4

Setelah kembalinya Abraham ke negeri Palestina, Abraham pergi ke Bethel dan menyembah Tuhan di Mezbah yang dia telah buat sebelumnya.

Kejadian 13:5-13

Karena besarnya kekayaan mereka berdua, negeri itu tidak cukup luas untuk mereka diam bersama-sama. Jelas mereka harus dipisah.

1. Abraham memberikan Lot yang pertama memilih.

NOTE:
2 Petrus 2:7 memberitahu kita bahwa Lot adalah orang “benar”. Namun dia tidak pernah berdoa dulu sebelum dia mengambil jalan yang akan dia kunjungi. Keputusannya sepenuhnya didasarkan pada apa yang dia lihat. Sebarapa banyak kali kita membuat pilihan yang salah karena kita membuat keputusan menurut perasaan kita daripada mencari pimpinan Tuhan.

a. Seandainya lot sudah mengetahui hasil akhir dari keputusannya itu
b. Dia tidak akan pernah “mendirikan kemahnya di dekat sodom”.


2. Lot memilih seluruh lembah Yordan yang seluruhnya terairi.

a. Daerah ini sangat subur dan indah.
b. Disamakan dengan :Taman Tuhan” -- ayat 10.
c. Lot berkemah di dekat Sodom.

Ayat 13 “Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.”

Yudas 1:7 “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”

3. Abraham pergi dan menetap di tanah Kanaan

Kejadian 13:14-18

Lagi-lagi Allah menyatakan perhatianNya untuk Abraham.

1. Negeri ini akan menjadi milik kepunyaan Abraham dan keturunannya selama-lamanya.
2. Anak-anak Abraham akan menjadi tak terhitung banyaknya.

a. Seperti debu tanah – ayat 16

(1) Debu tanah adalah bahan yang mana manusia diciptakan.
(2) Ini menunjuk kepada anak-anak Abraham secara jasmani

b. Seperti bintang-bintang di langit.

Kejadian 15:5 “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

(1) Ini menunjuk kepada anak-anak Abraham secara rohani.
(2) Yaitu mereka yang telah dilahirkan kembali oleh iman di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Galatia 3:29

B. Hasil Dari Pilihan Lot – Kejadian 19:1-29.

Kejadian 19:1-3

Di sini kita menyaksikan kedatangan malaikat-malaikat Allah ke dalam kota itu. Sementara mereka masuk melalui pintu gerbang kota, Lot menemui mereka. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan di sini:

1. Kedudukan Lot.

a. Kejadian 13:10--Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --

b. Kejadian 13:11—Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.

c. Kejadian 13:12—Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.

d. Tetapi sekarang dia ditemukan sedang duduk di pintu gerbang kota itu.

e. Ini adalah tempat duduk pejabat tinggi dikota itu.

Ulangan 21:19—maka haruslah ayahnya dan ibunya memegang dia dan membawa dia keluar kepada para tua-tua kotanya di pintu gerbang tempat kediamannya,

Ayat 9 – Tetapi mereka berkata: "Enyahlah!" Lagi kata mereka: "Orang ini datang ke sini sebagai orang asing dan dia mau menjadi hakim atas kita!....

2. Kekayaan Lot.

a. Lot tinggal di sebuah rumah di kota besar itu—ayat 2.
b. Abaraham masih tinggal di sebuah tenda, dan masih menantikan “kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.” (Ibrani 11:10).

3. Kemarahan Lot.

a. Lot mengundang kedua malaikat itu masuk ke rumahnya.
b. Kedua malaikat itu menolak undangan itu dengan mengatakan bahwa mereka mau bermalam di tanah lapang (KJV—in the street)
c. Mereka lebih suka di tanah lapang dari pada tinggal di rumah tercela.


Kejadian 19:4-11

Di sini kita menemukan demonstrasi dari kejahatan Sodom.

1. Orang-orang di kota itu melihat kedua malaikat Allah ini tetapi sama sekali tidak terpikir oleh mereka bahwa mereka adalah “makhluk surgawi”.

a. Ingatlah kita pernah membahas Kejadian 6.

b. Ibrani 13:2 “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.”

2. Mereka adalah orang-orang yang tidak berpikiran waras, mereka mulai terbakar oleh hawa nafsu dan mereka datang untuk membawa “tamu-tamu” ini keluar dari rumah Lot supaya mereka dapat memperkosa mereka.

a. Mereka mengepung rumah Lot –ayat 4.
b. Mereka menuntut supaya Lot membawa tamunya keluar kepada mereka—ayat 5.

3. Di sini kita menemukan betapa dalamnya Sodom sudah mempengaruhi Lot “orang benar” itu.

a. Dia menyapa orang-orang bejat ini dengan “saudara” – ayat 7.
b. Dia menawarkan dua anak gadisnya yang masih perawan kepada mereka – ayat 8.

4. Pada saat itu, saya kira malaikat-malaikat itu merasa muak menyaksikan apa yang terjadi. Malaikat itu mengulurkan tangannya dan menarik Lot masuk ke dalam rumah – ayat 10.

a. Mereka membutakan orang-orang bejat tersebut – ayat 11.
b. Tetapi orang-orang ini begitu bertekad untuk melampiaskan nafsu jahatnya, jadi walaupun mereka sekarang buta, mereka masih terus mencari pintu masuk.


Kejadian 19:12-14.

Malaikat-malaikat memerintahkan Lot membawa keluarganya dan melarikan diri dari kota itu karena hukuman Allah akan segera datang – Sodom akan dihancurkan.

1. Lot memberitahu anak-anak menantunya, tetapi mereka tidak percaya kepadanya.

Ayat 14—Keluarlah Lot, lalu berbicara dengan kedua bakal menantunya, yang akan kawin dengan kedua anaknya perempuan, katanya: "Bangunlah, keluarlah dari tempat ini, sebab TUHAN akan memusnahkan kota ini." Tetapi ia dipandang oleh kedua bakal menantunya itu sebagai orang yang berolok-olok saja.

2. Anak-anaknya juga tidak percaya kepadanya. Ketika dia lari, dia hanya mampu membawa istrinya dan dua anak-anak perempuannya yang masih perawan.


Kejadian 19:15-29

Ketika fajar telah menyingsing, malaikat-malaikat itu memerintahkan Lot supaya segera membawa istri dan kedua anaknya. Ada beberapa point yang perlu kita pertimbangkan:

1. Malaikat-malaikat memerintahkan Lot dua hal:

a. Jangan menoleh kebelakang – ayat 17.
Istri Lot tidak taat dan dia berubah menjadi “tiang garam”

b. Larilah ke pegunungan – ayat 17.

2. Lot tidak mau pergi ke pegunungan

a. Dia mengajukan permintaan supaya diijinkan melarikan diri ke kota kecil di Zoar—ayat 18-20.
b. Malaikat-malaikat itu mengijinkannya – ayat 21.

3. Segera setelah mereka masuk ke dalam kota itu, hukuman Allah dijatuhkan—ayat 23-25.

4. Abaraham bangun dan melihat asap membumbung ke atas – ayat 27-28.


NOTE:
Alasan Allah mengeluarkan Lot dari Sodom karena Allah ingat akan doa-doa Abraham.

Ayat 29—“Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.”

Senin, 08 Maret 2010

Tak Ada Yang Sempurna

Ibrani 13:21 -- "Memperlengkapi kamu dengan segala yang baik"
Marilah kita pikirkan kata Ini "memperlengkapi". Kata ini dalam bahasa Yunaninya adalah Katartidzo. Kata ini cukup dikenal oleh orang-orang yang menerima surat yang ditujukan kepada orang-orang Ibrani itu.

1. Para dokter mengenalnya karena kata itu berarti "menyambung kembali tulang yang patah"

2. Bagi para nelayan, kata itu berarti "memperbaiki jaring yang robek".

3. Bagi para prajurit, kata itu berarti "memperlengkapi pasukan untuk menghadapi pertempuran"

Juruselamat kita ingin menyempurnakan kita dengan memperlengkapi kita untuk menghadapi kehidupan di bumi ini.
1. Ia ingin menyambung tulang-tulang yang patah" di dalam kehidupan kita dengan demikian lembutnya, supaya kita bisa berjalan lurus dan lari dalam pertandingan hidup dengan sukses.

2. Ia ingin memperbaiki lubang-lubang pada jala supaya kita bisa menangkap lebih banyak ikan serta memenangkan jiwa-jiwa.

3. Ia ingin memperlengkapi kita dengan pertempuran supaya kita jangan jatuh ambruk dalam badai kehidupan.

Ia ingin kita tumbuh dewasa supaya Ia bisa bekerja dalam diri kita dan melalui kita sehingga kehidupan kita menyenangkan hatiNya dan menggenapkan kehendakNya.

Alat-alat yang digunakanNya untuk memperlengkapi kita adalah FirmanNya, doa, Persekutuan dalam jemaat lokal kita masing-masing, Ia juga menggunakan orang-orang percaya secara individu untuk memperlengkapi kita, dan akhirnya, Ia juga menggunakan penderitaan untuk memperlengkapi anak-anakNya.

Bacalah Filipi 2:13.

Mulailah sesuatu yang baru dalam kehidupan Anda dengan menjadikan Inrani 13:21 doa pribadi Anda hari ini. Bawalah pernyataan ini dalam doa Anda, "Tuhan jadikan aku sempurna dalam tiap pekerjaan yang kulakukan sesuai dengan kehendakMu. Bekerjalah di dalam diriku supaya hidupku menyenangkan hatiMu."

Minggu, 31 Januari 2010

ALKITAB ATAU PENGALAMAN?

Bagi orang-orang Kristen, otoritas yang menentukan apa yang benar adalah Alkitab. Apabila kita menerima dan menempatkan Alkitab sebagai satu-satu otoritas yang menentukan iman dan perbuatan kita, maka kehidupan kekristenan kita akan berhasil baik. Namun, apabila Alkitab tidak diterima dan tempatkan sebagai otoritas yang menentukan iman dan perbuatan, maka doktrin palsu dan keduniawiaan akan merusak jemaat setempat. Contohnya, Gereja2 Roma Katolik mengajarkan bahwa tradisi dan Alkitab memiliki otoritas yang sederajat. Reformasi Protestant membawa gereja kembali menerima Alkitab sebagai otoritas yang menentukan. Orang-orang Kharismatik tanpa disadari menempatkan pengalaman dan Alkitab sebagai otoritas yang sederajat bagi jemaat dan mengurangi Alkitab sebagai otoritas yang menentukan bagi orang kristen. Tipe keKristenan yang akan kita percayai sebagian besar terletak pada apakah kita menerima Alkitab sebagai otoritas yang menentukan atau tidak. Ini adalah persoalan yang vital karena “Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” (Mazmur 11:3).

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105).

Meskipun Petrus menyaksikan Yesus berubah muka (Matius 17:1-8) , namun dia mendasari iman pada Firman Tuhan “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.” (2 Petrus 1:16-21). Paulus juga memiliki pengalaman rohani yang luar biasa (KPR 9:3-18) tetapi dia mendasari pengajarannya pada Firman Tuhan (Kis. 17:2).

Dua cara utama menemukan Allah.

(a)Objektif – Cara Alkitabiah untuk menemukan Allah adalah mengenalnya melalui penyataan diriNya di dalam Firman Allah. Kita mengawalinya dengan membaca (mendengar) Firman Allah, memahami kebenaran-kebenarannya, mempertimbangkannya, menerimanya ke dalam hatinya dan kemudian menanggapinya. Imannya didasarkan pada “firman yang telah disampaikan oleh para nabi (2 Petrus 1:19) yang tidak dapat diubah (Matius 5:18 — Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi) dan bukan pada perasaannya yang selalu berubah-ubah, opini manusia yang juga berubah-ubah, atau pada tradisi gereja yang dapat salah.

Setiap orang percaya diharapkan bertindak secara rasional terhadap kebenaran Allah yang objektif di dalam firmanNya.

(b)Subyektif – cara penyembah berhala menemukan allah adalah menemukannya melalui perasaan-perasaan manusia, pengalaman-pengalaman manusia, pikiran-pikiran atau tradisi-tradisi manusia mengenai Allah. Kebanyakan agama-agama penyembah berhala hanya ada sedikit penekanan terhadap doktrin dan kebanyakan penyembahan atau ibadah mereka tidak rasional dan bersifat pengalaman. Untuk mendapatkan suatu pengalaman keagamaan bermacam-macam metode dipakai, misalnya bangunannya mengesankan, mujizat-mujizat, musik-musik yang bersifat emosional, dansa, minum-minuman keras, seks, gaib. Ini merangsang indera penglihatannya, pendengarannya, pemciumannya dan sentuhannya tetapi mengurangi kekuatan dari pikiran rasionalnya. Rangsangan inderanya memberikan perasaan baik yang sering dianggap hadirat Allah – padahal dalam kenyataannya kemungkinan penglihatan, musik yang emosional atau bahkan Iblis yang mengesankannya, misalnya, seorang penyembah berhala mencari Allah dengan berusaha menemukanNya dengan menghampiri gunung yang dianggap kramat dan Iblis membantunya dengan fenomena supranatural (misalnya suara-suara asing terdengar dari pegunungan). Penyembah berhala dikesankan oleh pengalaman dan menganggap bahwa Allah sungguh-sungguh ada di dalam gunung itu.

Mengapa pengalaman penting bagi orang-orang Kharismatik?

(a)Pentakostalism didirikan atas dasar pengalaman - Agnes Ozman meminta dan menerima baptisan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa lidah. Dan berdasarkan pengalamannya (dan bukan karena pengajaran yang jelas dari Firman Allah) orang-orang lain di dalam gereja berusaha mencari pengalaman yang sama, dan gereja Pantekosta lahir dari itu. Sesudah itu, ayat-ayat alkitab dicari-cari untuk mendukung pengalaman tersebut.

(b)Orang-orang Kharismatik mengawali kehidupan Kristen mereka dengan mencari pengalaman berbicara dalam bahasa lidah. Ini menggiring mereka untuk percaya bahwa kehidupan Kristen adalah suatu rangkaian pengalaman. Mereka sering bertanya, “Sudahkah saudara memiliki pengalaman berbicara dalam bahasa lidah?” Mereka biasanya mengembangkannya keinginan mereka semakin besar dan semakin besar supaya makin mengalami hal-hal yang mengesankan.

Kepercayaan lainnya yang telah memperbesar atau menambah kepada penekanan pada pengalaman kekristenan ini?

(a)Hedonism (yaitu paham yang dianut orang-orang yang mencari kesenangan semata). “allah” bagi orang-orang hedonism adalah kesenangan. Filsafatnya adalah mencari kesenangan dengan pengalaman perasaan yang luar biasa – dengan menggunakan musik, alkohol, obat-obatan dan kalau perlu dengan ilmu-ilmu gaib. Kebenaran adalah tidak penting, perasaanya yang lebih penting. Kebenaran adalah apa yang saudara rasakan, Allah adalah apa yang saudara rasakan dengan keberadaannya. Maka itu seharusnya membuat kita merasa baik.

(b)Humanism – Manusia adalah pusat dari alam semesta, bukan Allah. Bahkan di dalam gereja, alasan untuk penyembahan bukanlah Allah melainkan manusianya. Ibadah harusnya menyenangkan manusia dan dia harus menjadi fokusnya, bukan Allah. Oleh karena itu, setiap orang ingin menjadi “orang penting” di dalam gereja. Dia harus menjadi bebas untuk mengatakan apa yang dia sukai dan melakukan apa yang dia sukai. Tidak ada seorangpun yang berhak untuk menghentikannya atau mengkritiknya. Jika saudara tidak menyukainya – So what? Setiap orang ingin menjadi “orang penting” dan memiliki pengalaman khususnya sendiri.

Bagaimana orang-orang Kharismatik menafsirkan Alkitab?

Orang-orang Kharismatik ingin menyesuaikan Alkitab dengan pengalaman mereka. Ini mendorong mereka pada tegangan yang makin besar dan tidak dapat dirujuk kembali. Oleh karena itu, untuk mendamaikan perbedaan antara pengalaman mereka dan Alkitab, mereka berkata, “Itu adalah apa yang Alkitab katakan kepada saudara tetapi ini adalah apa yang Alkitab katakan kepada saya.” Atau “itu kan tafsiranmu tetapi bukan begitu cara saya menafsirkannya.” Mereka percaya bahwa ayat-ayat yang sama mungkin memiliki arti yang berbeda untuk orang-orang yang berbeda. Sementara kita semua mengakui bahwa memang kita memiliki aplikasi yang bermacam-macam dari ayat-ayat yang sama, namun kita semua setuju bahwa pengertiannya dari suatu ayat adalah sama bagi semua orang Kristen. Contohnya, ketika suatu ayat mengajarkan bahwa kita “dapat melakukan segala perkara melalui Kristus” (Filipi 4:13), seseorang mungkin mengklaim janji ini untuk mengatasi dosa di dalam kehidupannya, sementara yang lainnya mungkin bertobat supaya dia tidak lagi menggunakan kekuatannya.

Bagaimana seharusnya menafsirkan Alkitab?

“The infallible rule of interpretation of Scripture is the Scripture itself and therefore, when there is a question about the true and full sense of any Scripture, it must be searched and known by other places that speak more clearly” (Westminster Confession of Faith 1.9). Ini adalah metode penafsiran Alkitab yang disebut analogi kitab suci. Karena alkitab satu-satu buku yang lengkap dan sempurna (2 Tim. 3:16; Wahyu 22:8,19) maka Alkitab adalah otoritas dan komentar kita.

a) Alkitab menafsirkan Alkitab – Seringkali penafsiran Alkitab diberikan dengan jelas oleh bagian lain di dalam Alkitab. Contohnya, nubuatan Yesaya di dalam Yesaya 7:14 dikatakan digenapi di dalam kelahiran Kristus (Mat. 1:22). Di dalam kasus demikian tidak ada keraguan mengenai apa maksud nubuatan tersebut dan tidak seorang pun yang harus menciptakan pengertian baru lainnya terhadap hal yang telah jelas diberikan oleh Allah.

b) Tafsirkan Alkitab di dalam konteksnya – Konteks adalah bagian dari teks yang memimpin dan mengikut pasal itu – Ketika kita mengambil teks diluar konteks itu dengan mudah membuat sebuah dalih!! Contohnya, 1 Korintus 3:15 bagaimana ditafsirkan oleh roma Katolik diluar konteks di mana dia menafsirkan itu sebagai api penyucian (Purgatory). Padahal di dalam konteksnya kita membaca bahwa itu adalah standar Allah yang tinggi untuk menilai pekerjaan kita untukNya.

Jumat, 08 Januari 2010

Bible Study: Percaya pada kuasa Iman???? Alkitabiahkah???

Seorang pengkhotbah menyarankan agar pendengarnya “percaya pada kuasa iman.” Terdengar masuk akal, bukan? Terdengar seakan-akan alkitabiah. Tetapi Alkitab tidak pernah menyuruh kita meletakkan kepercayaan kita pada kekuatan iman kita. Itu adalah hipnotis yang bersifat keagamaan, atau cara berpikir serba mungkin atau sikap mental positif. Tetapi cara berpikir positif sama sekali berbeda dengan iman alkitabiah. Iman akan memberi saudara sikap positif, tetapi sikap positif belum tentu berarti iman.

Saya menyinggung hal ini karena kelihatannya sebagian orang mempunyai kecenderungan menaruh kepercayaan pada imannya. Berapa banyak kali mereka berkeluh kesah tentang kelemahan imannya, dengan memakainya sebagai alasan bagi kegagalan?

Banyak orang menyatakan memiliki iman dan banyak orang meminta iman. Janji-janji dibuat atas nama iman mulai dari yang rutin sampai yang menggelikan, mulai dari “Allah ingin saudara sehat.” Sampai, “Semua orang bisa memiliki mobil Cadillac sendiri.”

Seorang pendeta terkena suatu penyakit yang dapat disembuhkan, tetapi ia menolak pengobatan karena ia percaya Allah akan menyembuhkan dia dengan iman semata. Sementara teman-temannya berlutut di sekeliling tempat tidurnya untuk meminta kesembuhannya, ia meninggal.

Tetapi yang benar adalah, iman itu sendiri tidak memiliki kuasa. Bukan iman yang yang memindahkan gunung, Allah sendiri yang melakukannya.


Rabu, 06 Januari 2010

Bible Study: BAGAIMANA TIMBULNYA IMAN

Pernah seseorang berkata, “Saya tidak tahu Alkitab atau teologia tapi saya memiliki iman.” Tampaknya ia ingin mengatakan bahwa kesulitan apapun yang ada menurut pandangannya dapat teratasi karena fakta bahwa ia memiliki iman. Yang pokok bukan, “Apa yang Alkitab katakan?” melainkan “Apakah saya memiliki iman?”

Saya tidak ragu sedikitpun bahwa ia punya iman. Kita semua mempunyai iman. Tetapi iman macam apa? Kita hidup oleh iman, dan setiap hari menerapkannya dalam berbagai cara. Kita duduk dikursi dengan iman, percaya bahwa kursi itu akan menopang bobot kita. Ketika naik pesawat terbang, kita menaruh iman kita pada pesawat dan pilot. Dokter mengatakan bahwa kita menderita sakit yang belum pernah kita dengar, ia menulis resep yang tidak dapat kita baca yang berisi nama-nama obat yang tidak dapat kita ucapkan, dan yang kita bawa pada seorang apoteker yang tidak kita kenal, yang memberi kita sebotol cairan dengan rasa seperti racun, lalu kita minum dan kembali untuk beli lagi – inilah iman.

Akan tetapi, kita tidak dapat menyerahkan diri pada Kristus dengan jenis iman yang sama seperti yang kita pakai untuk duduk di kursi.

Iman alami dan iman alkitabiah bekerja dengan cara yang sama, tapi dalam alam yang berbeda. ILLUS. Radio gelombang AM dan FM bekerja dengan cara yang sama, tapi dalam lingkungan yang berbeda.

Dari manakah asal iman?
Asal usul iman diungkapkan oleh Paulus dalam Roma 10:17 – “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”


Jumat, 01 Januari 2010

Renungan: MEMASUKI TAHUN BARU DENGAN PENUH KEYAKINAN

Filipi 4:19, 2 Raja-raja 4:1-7

Introduction: Pada saat kita mendengar kesaksian-kesaksian di malam menjelang tahun baru, kita melihat bagaimana Allah telah memberkati kita dengan limpahnya ditahun 2009. Namun masih saja iman kita kecil, kita mungkin memasuki Tahun Baru dengan ketakutan dan kekuatiran mengenai keperluan-keperluan kita. Namun pagi ini, melalui janji Allah dalam Filipi 4:19, kita akan menghalau rasa takut kita tersebut. Rasul Paulus menulis ayat ini, dibawah inspirasi Roh Kudus, ketika dia berada dalam keadaan sengsara di penjara Roma (Filipi 1:13—“ Sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.”). Allah telah menyediakan semua kebutuhannya dengan luar biasa (Roma 8:32—“ Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”)—Termasuk keperluan jasmani dari jemaat di Filipi yang telah berkorban mengirim pemberian kepadanya.

Ayat 14-18.
Paulus memuji jemaat di Filipi sebab sejak injil mulai dikabarkan di Filipi, mereka sudah memberi sokongan kepada Paulus. Pemberian-pemberian jemaat Filipi datang kepada Rasul Paulus, dan daripada Rasul Paulus datang kepada mereka berkat-berkat rohani. Itu juga sesuai dengan perkataan Paulus dalam 1 Korintus 9:11 –“Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihank kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?”. Jemaat diFilipi mengadakan hutang piutang dengan Paulus, yaitu pemberian jasmani menuai pemberian rohani. Nyata bahwa mereka sudah beberapa kali memberi pemberian kepada Rasul Paulus. Akan tetapi yang dirindukan Paulus bukan pemberian, melainkan buah-buah yang melimpah kepada mereka. Dengan tulus ikhlas Rasul Paulus berterima-kasih kepada mereka dalam hal ia menyebut pemberiannya satu persembahan yang harum kepada Allah. Apakah akibat segala kebajikan orang-orang Filipi?

Paulus menjawab atas pertanyaan itu dalam ayat 19—“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Janji ini tidak dapat dilepaskan dari ayat 18—“Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.” Dua hal itu saling berhubungan, Paulus ingin agar orang-orang Filipi insyaf bahwa Tuhan setia adanya: Tuhan sudah memenuhi keperluan Rasul Paulus dan oleh karena itu ia juga akan memenuhi keperluan mereka. Dengan kata lain, Tuhan memenuhi keperluan orang yang memenuhi keperluan hamba-hamba Tuhan. Hanya orang yang yang sudah berbuat seperti orang Filipi yang berhak menuntut janji dalam ayat 19. Namun harus disadari bahwa janji ini bukan hanya keperluan-keperluan jasmani saja, tetapi juga keperluan rohani.


Pos PI di Kudus



Pelayanan di Kudus sudah dimulai sejak tahun 2005. Kami mulai pelayanan di sana karena salah seorang anggota kami pindah dan bekerja di sana. Setiap minggu beberapa orang dari kami datang ke Kudus untuk mengajar firman Tuhan di tempat sdr. Ricky. Kemudian pelayanan itu dilanjutkan oleh pak Toni sampai sekarang. Ada beberapa jiwa sudah dibaptiskan di sana.

Keluarga pak Toni adalah anggota jemaat di GBII Malioboro. Dan sekarang beliau adalah utusan injil dari GBII Malioboro. Tolong doakan pelayanan mereka.

Foto Natal di PT Batu Rusa

Ini adalah natal di PT Batu Rusa. Setiap dua minggu sekali di hari sabtu, kami ada persekutuan diantara karyawan di sana. Selain itu juga diadakan kelas pemuridan di rumah Pak Luhur setiap selasa malam. Terus berlanjut dengan kebaktian keluarga di rumah Pak Luhur setiap jumat. Pak Luhur adalah direktur di perusahaan tersebut.



Foto Natal di Pos PI Kudus

Ini di rumah pak She hoo, simpatisan kami di Pos PI Kudus yang dilayani oleh Bapak Toni. Di tempat ini setiap jumat diadakan kelas pemahaman Alkitab. Doakan pelayanan kel. Pak Toni supaya diberkati Tuhan.






Foto Natal GBII Malioboro

Natal ini diadakan pada hari Minggu, 27 Desember 2009. Pembicara tamu kita adalah Pdt. Edi Purwanto dari GBII Filadelfia, Tangerang. Ketua RW 02 dan RT 10 juga berkenan hadir dan memberi kata sambutan buat kami. Dalam kata sambutannya beliau berterima-kasih atas undangannya dan keberadaan kami dilingkungan Rw 02 Jlagran dan tak lupa mengucapkan Selamat Natal. Selain itu ketua pemuda Rw 02 juga berkenan hadir. Doakan supaya Tuhan memberkati acara tersebut dan firman Tuhan beroleh tempat dihati mereka.









Natal Di Kudus



Kami sekelurga bersama dengan keluarga pak Edi serta sdr. Dede Wijaya berangkat pukul 5 pagi dari Yogyakarta menuju Kudus. Tiba di Kudus pukul 11 siang. Langsung menuju ke rumah pak Tono. Kami disambut dengan ramah tamah oleh kelurga pak Toni. Selanjutnya kami diantara ke hotel Notosari. Pak She Hoo salah seorang simpatisan di sana memberi 3 kamar di hotel tersebut untuk kami. Setelah itu kami dijamu makan nasi pindang dan soto Kudus. Lumayan enak. Kami juga ada kesempatan renang di hotel tersebut.

Acara natal diadakan mulai pukul 6 sore. Banyak yang datang. Pak Edi sebagai pembicara menyampaikan kotbah yang sama dengan yang beliau sampaikan di GBII Malioboro karena kebetulan temanya sama.

Selesai acar ditutup dengan makan bersama. Kami sangat menikmati soto kudus racikan pak She Hoo. Soto Racikan pak She Hoo benar-benar ma-nyos, uenak tenan.

Natal GBII Malioboro


Natal GBII Malioboro yang diadakan pada hari minggu, 28 Desember 2009 berjalan baik. Pdt. Dr. Edi Purwanto sebagai pembicara kita menyampaikan firman Tuhan tentang "Kasih Yang sempurna" yang diambil dari Yohanes 3:16. Beliau menguraikan dengan jelas mengenai bagaimana kita mengasihi Allah dengan sempurna?

Kasih adalah kata yang mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilakukan.

Ada 3 model kasih
1. Kita mengasihi Allah karena mengharpkan berkat duniawi.
a. Ini adalah Good Love
b. Namun ini adalah kasih yang dangkal.

2. Kita mengasihi Allah bukan karena berkat duniawi tetapi karena berkat rohani.
a. Ini lebih baik dari kasih yang pertama tetapi ini bukan kasih yang sempurna.
b. Ini adalah better love

3. Kita mengasihi Tuhan karena aku mengasihi Dia.
a. Ini adalah Best Love
b. Yang Tuhan tuntut adalah kasih agave.

C.H. Speurgeon berkata,
"Dulu sebelum aku bertobat aku berdoa karena aku takut kalau tidak berdoa nanti terjadi apa-apa; dulu aku mengucap syukur karena aku takut kalau tidak mengucap syukur nanti aku tidak diberkati Tuhan; Dulu aku melayani karena mengharapkan pahala surgawi. Itu dulu sebelum aku bertobat. Tapi sekarang, aku berdoa, mengucap syukur dan melayani karena aku mengasihi Dia."