Jumat, 01 Januari 2010

Renungan: MEMASUKI TAHUN BARU DENGAN PENUH KEYAKINAN

Filipi 4:19, 2 Raja-raja 4:1-7

Introduction: Pada saat kita mendengar kesaksian-kesaksian di malam menjelang tahun baru, kita melihat bagaimana Allah telah memberkati kita dengan limpahnya ditahun 2009. Namun masih saja iman kita kecil, kita mungkin memasuki Tahun Baru dengan ketakutan dan kekuatiran mengenai keperluan-keperluan kita. Namun pagi ini, melalui janji Allah dalam Filipi 4:19, kita akan menghalau rasa takut kita tersebut. Rasul Paulus menulis ayat ini, dibawah inspirasi Roh Kudus, ketika dia berada dalam keadaan sengsara di penjara Roma (Filipi 1:13—“ Sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.”). Allah telah menyediakan semua kebutuhannya dengan luar biasa (Roma 8:32—“ Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?”)—Termasuk keperluan jasmani dari jemaat di Filipi yang telah berkorban mengirim pemberian kepadanya.

Ayat 14-18.
Paulus memuji jemaat di Filipi sebab sejak injil mulai dikabarkan di Filipi, mereka sudah memberi sokongan kepada Paulus. Pemberian-pemberian jemaat Filipi datang kepada Rasul Paulus, dan daripada Rasul Paulus datang kepada mereka berkat-berkat rohani. Itu juga sesuai dengan perkataan Paulus dalam 1 Korintus 9:11 –“Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihank kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?”. Jemaat diFilipi mengadakan hutang piutang dengan Paulus, yaitu pemberian jasmani menuai pemberian rohani. Nyata bahwa mereka sudah beberapa kali memberi pemberian kepada Rasul Paulus. Akan tetapi yang dirindukan Paulus bukan pemberian, melainkan buah-buah yang melimpah kepada mereka. Dengan tulus ikhlas Rasul Paulus berterima-kasih kepada mereka dalam hal ia menyebut pemberiannya satu persembahan yang harum kepada Allah. Apakah akibat segala kebajikan orang-orang Filipi?

Paulus menjawab atas pertanyaan itu dalam ayat 19—“Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Janji ini tidak dapat dilepaskan dari ayat 18—“Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.” Dua hal itu saling berhubungan, Paulus ingin agar orang-orang Filipi insyaf bahwa Tuhan setia adanya: Tuhan sudah memenuhi keperluan Rasul Paulus dan oleh karena itu ia juga akan memenuhi keperluan mereka. Dengan kata lain, Tuhan memenuhi keperluan orang yang memenuhi keperluan hamba-hamba Tuhan. Hanya orang yang yang sudah berbuat seperti orang Filipi yang berhak menuntut janji dalam ayat 19. Namun harus disadari bahwa janji ini bukan hanya keperluan-keperluan jasmani saja, tetapi juga keperluan rohani.



Dalam ayat ini 5 “Greats” yang akan kita lihat bersama-sama.

1. Keperluan yang besar – “Segala keprluanmu....”
Orang-orang percaya di Filipi menderita banyak kesukaran karena mereka hidup di antara orang-orang musyrik yang berlawanan, tetapi Paulus berjanji bahwa mesekipun mereka telah berkorban banyak untuknya melalui Epafroditus, Allah pasti akan menyediakan kebutuhan mereka, sebagaimana Allah telah menyediakan semua kebutuhannya ketika berada dalam penjara. Dan kebutuhan itu Allah sediakan melalui jemaat di Filipi.

2. Penolong yang besar – “Allahku...”
Meskipun kebutuhan-ebutuhan kita adalah besar, penolong kita adalah lebih besar dari kebutuhan-kebutuhan kita. Paulus meyakinkan mereka bahwa Allah Allah mereka adalah Allahnya (“Allahku”) –Pribadi yang yelah menyediakan semua kebutuhan Paulus. Kita tidak boleh lupa bahwa Allah kita adalah Allah Nuh, Abraham, Musa dan tokoh-tokoh alkitab lainnya yang memberikan kesaksian dalam pelayanan mereka. Apakah Allahmu ini Omnipotent, Omniscient, all-wise, Loving God? Atau apakah kamu sedang mempercayai sebuah allah dari imajinasimu sendiri?

3. Supply yang besar – “..Memenuhi segala keperluanmu...”
Paulus meyakinkan mereka bahwa Allah yang besar akan “memenuhi segala keperluan mereka..” atau dengan kata lain; “akan mengisi penuh semua kebutuhanmu.” Cara itu disupply digambarkan dengan indah di dalam 2 Raja-raja 4:1-7 –Di mana semua bejana yang kosong dari janda itu di isi secara ajaib dengan minyak. Allah dapat memenuhi kebutuhan kita dengan “meringankan beban kita atau menambah kekuatan kita.” Kita harus membedakan kebutuhan-kebutuhan kita dari keinginan-keinginan bodoh kita atau keinginan-keinginan egois kita. Tuhan tidak berjanji akan memenuhi kemauan kita, melainkan keperluan kita. Dr. Alexander Maclaren berkata, “Apa yang tidak kita terima oleh iman berarti kita tidak memerlukannya.”

4. Sumber yang besar – “...menurut kekayaan dan kemuliaanNya...”
Alasan mengapa Allah memenuhi kebutuhan kita dengan berlimpah-limpah adalah karena itu “menurut kekayaanNya dalam kemuliaan.” KekayaanNya secara alami adalah luar biasa, kekayaanNya dalam pemeliharaan di ringkas dalam Roma 8:28—“ Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,” kekayaanNya dalam anugerah adalah berlimpah, dan kekayaanNya dalam kemuliaan "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." –1 Korintus 2:9—“ Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.".

Kita dapat menghitung tenaga kuda daripada mesin-mesin, kita juga dapat menghitung tenaga listrik dengan kilowatt, tetapi siapa gerangan dapat menghitung kuasa dan kelengkapan anak-anak Allah menurut kekayaannya dalam Kristus Yesus?
Sumber dari Allah adalah tidak terbatas – oleh karena itu Dia memberi seseperti seorang raja.
Sumber kita adalah persediaan Allah, Kuasa Allah dan janji-janji Allah.

5. Channel yang besar – “...dalam Kristus Yesus.”
Semua persediaan yang melimpah ini diterima hanya “melalui Yesus Kristus”. Mereka yang menerima persediaan ini hanyalah untuk mereka yang berada di dalam Kristus. Janji ini tersedia untuk orang-orang yang sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Untuk orang-orang yang percaya kepada Kristus – Mazmur 2:12—KJV – “…..Blessed are all they that put their trust in him.” LAI –“ Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!”

Kesimpulan: Kita harus mengklaim janji yang besar ini dengan iman sebagaimana kita melangkah memasuki tahun 2010, jika tidak kita akan memasuki tahun baru ini seperti pengemis yang gelisah yang takut berkorban melayani Tuhan sebagai sumber persediaan kita karena takut bahwa sumber kita amat kecil akan habis! Kita akan menjadi terlalu kuatir memberika kekuatan kita dalam doa, membaca dan melayani dan terlalu kuatir berkorban memberi untuk misi dan membangun rumah Tuhan. “Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.” –Filipi 4:17.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar