Jumat, 28 Januari 2011

APAKAH ANDA SEORANG YANG REALISTIS ATAU FANTASTIS?

Yakobus 1:19-27

Pernahkah Saudara ditipu oleh seseorang – seseorang menggunakan tipu muslihatnya atau trik atau mengambil keuntungan dari mu dalam beberapa cara? Ini adalah suatu hal yang sama sekali tidak menyenangkan kalau kita merasa dimanfaatkan atau ditipu. Tetapi ada sesuatu yang lebih buruk lagi – yaitu ketika Saudara menipu diri saudara sendiri!! Seseorang pernah berkata, “Tidak ada penipuan yang lebih buruk daripada penipuan diri sendiri.”

Di ayat-ayat sebelumnya kita melihat bagaimana memiliki kemenangan atas pencobaan-pencobaan. Disitu juga kita melihat bahwa Iblis adalah musuh kita dan dia berusaha menipu kita dan membuat kita jauh dari Tuhan.

Sekarang Yakobus mulai menguraikan suatu bentuk tipuan yang berbeda – yaitu penipuan terhadap diri sendiri. Penipuan terhadap diri sendiri ini merupakan bagian rohani yang paling lazim.

Banyak orang telah menipu diri mereka sendiri supaya mereka akan pergi kie surga.
Matius 7:22-23 –

Kejadian yang menyedihkan dari penipuan terhadap diri sendiri ini justru dilakoni oleh orang-orang yang sangat religius, yang mati tanpa pengharapan dan tanpa Allah.

Tetapi Yakobus tidak menulis ini untuk orang yang belum selamat – dia sedang menulis untuk orang-orang Kristen. Perhatikan kata pertama dari teks kita adalah kata "wherefore" (KJV)- artinya “karena apa yang terjadi sebelumnya.”

Apa yang terjadi sebelumnya? Lihat ayat 18.

Yakobus sedang berbicara mengenai mereka yang telah dilahirkan kembali ke dalam keluarga Allah.

Saudara lihat, Bukan hanya orang-orang yang belum selamat yang dapat menipu diri sendiri, bahkan orang-orang Kristen sendiri juga menipu diri mereka sendiri Jelas, dia menyebutnya dua kali dalam teks kita ini:

Ayat 22 “…kamu menipu diri sendiri.”
Ayat 26 “…ia menipu dirinya sendiri” -- KJV "...deceiveth his own heart..."

Ingatlah – bahwa thema kitab Yakobus ini adalah kedewasaan rohani.
Anak-anak hidup dalam dunia fantasi – Suka memainkan atau berlaku seperti dalam dunia yang asing baginya. Tetapi ketika anak-anak bertambah besar, diharapkan bahwa mereka mulai bersikap realities.

Hal yang sama berlaku juga dalam kehidupan seorang Kristen -- namun demikian gereja-gereja pada masa kini dipenuhi dengan orang-orang Kristen yang hidup dengan dunia fantasi. Mereka berpikir mereka adalah rohani. Tetapi dalam kenyataannya mereka adalah duniawi.

Bagaimana saudara tahu di mana saudara berdiri? Yakobus memberikan kepada kita tiga bukti yang akan nampak dalam kehidupan mereka yang sungguh-sungguh dewasa secara rohani.

Ayat 26-27
1. Dia akan mengendalikan lidahnya – kita dapat melihat hal ini lebih banyak lagi dalam pasal 3.

2. Dia akan melayani orang-orang lain.

3. Dia akan menjaga dirinya sendiri dari dunia yang cemar ini.

Jadi pertanyaan yang saya inginkan kita pertimbangkan adalah – apakah Saudara seorang yang realities? Apakah saudara, sebagai anak Tuhan, nampak sama seperti yang saudara nyatakan.; atau apakah saudara sedang menipu diri saudara sendiri?

Jawaban untuk pertanyaan –pertanyaan ini, kita harus memahami bahwa kedewasaan rohani mulai dengan suatu hubungan yang benar dengan Firman Allah.

Daud disebut sebagai seorang “yang dekat dihati Allah.” Mengapa? Karena hubungan kasihnya dengan Firman Allah – baca Mazmur 119.

Saudara tidak dapat memiliki hubungan yang benar dengan Allah – dan saudara tidak dapat menjadi dewasa secara rohani – sampai Saudara memiliki hubungan yang benar dengan Firman Allah.

Ayat 21 “……terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.”

Ada banyak orang Kristen yang per4gi ke gereja dan menghadiri “Bible studies” – tetapi mereka tidak sungguh-sungguh nampak nyata menjadi dewasa secara rohani. Mengapa? Karena harus lebih menerima firman Allah dari pada sekedar mendengarnya saja. Perhatikan dua ayat berikut:

Markus 4:24 " …Camkanlah apa yang kamu dengar!..."

Ada banyak kesalahan di dalam dunia sekarang ini – banyak doktrin palsu. Kita harus hati-hati dengan apa yang kita dengarkan.

Lukas 8:18 " Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar….. "

Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita dengar dan bagaimana kita mendengar.
Yakobus mengatakan bahwa kita menerima Firman Allah dengan “lemah lembut” – yaitu, kita mendengar firman Allah dengan rendah hati.

Minggu, 23 Januari 2011

Foto-foto PHHT 2011




















PHHT 2011

Persekutuan Hamba-hamba Tuhan (PHHT) GBII yang diadakan di Hotel Yehezkiel, Lembang, Bandung, benar-benar menjadi berkat besar bagi kami semua terutama saya pribadi. Firman Tuhan yang disampaikan oleh pembicara utama kita, Rev. James Barker, bukan saja sangat diperlukan banyak pelayan-pelayan Tuhan GBII tetapi juga sangat bermanfaat bagi orang-orang kristen awam. Sungguh khotbah yang luar biasa.

Selain Rev. James Barker melayani Tuhan di Bible Baptist Church di Elmont, NewYork, juga ada Pastor Tambunan dari GBII Shalom, Jakarta dan Jesse lubiano dari Filipina.

Tema PHHT 2011 kita adalah "PRINSIP-PRINSIP ALKITABIAH UNTUK MENYINGKAPKAN DOKTRIN GEREJA-GEREJA DUNIAWI"

Saya berharap hidup Anda berubah setelah mendengar khotbah-khotbah yang jelas, meyakinkan dan tidak ketinggalan zaman. Sebuah karya Roh Kudus yang menarik dan segar melalui hambanya Rev. James Barker, Psator Tambunan dan Pastor Jesse Labiano.

Sampai bertemu di PHHT 2012 berikutnya yang disponsori oleh GBII wilayah Banten.

Selasa, 11 Januari 2011

Terlalu Lama Nonton TV Berisiko Sakit Jantung


Selasa, 11 Januari 2011 | 13:48


[WASHINGTON] Orang yang menghabiskan waktu luangnya lebih dari dua jam per hari untuk menonton TV atau duduk di depan layar kaca berisiko ganda terhadap penyakit jantung dan berisiko tinggi meninggal. Demikian hasil survei yang dipublikasikan, Senin (10/1).

Para peneliti menyebutkan, efek yang terlihat, terlepas dari berapa banyak orang berolahraga ini menunjukkan, bagaimana kita memilih menghabiskan waktu senggang selepas bekerja memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan kita secara keseluruhan.

“Ini semua merupakan kebiasaan. Banyak di antara kita telah belajar untuk kembali ke rumah, menghidupkan TV, dan duduk untuk beberapa jam. Hal tersebut sangat nyaman dan mudah dilakukan,” ujar Emmanuel Stamatakis, pakar epidemiologi dan kesehatan publik University College London.

“Namun, melakukan hal tersebut merupakan sesuatu yang buruk untuk jantung dan kesehatan kita pada umumnya,” ujar Stamatakis yang bersama-sama dengan para peneliti lainnya membuat pedoman advokasi kesehatan publik untuk mengingatkan risiko tak adanya aktivitas di luar jam kerja.

Peringatan ini mendesak, khususnya karena banyaknya pekerja usia dewasa menghabiskan waktu yang lama dengan tidak beraktivitas saat berangkat atau pulang kerja, atau duduk membungkuk di depan meja atau komputer,” papar hasil studi yang dimuat di Jurnal Kardiologi Perguruan Tinggi Amerika.

Para peneliti ini mempelajari data dari 4.512 orang dewasa yang ambil bagian pada Survei Kesehatan Rumah Tangga Skotlandia. Informasi mengenai waktu berada di depan TV berasal dari para responden yang menginformasikan mengenai waktu mereka menontong TV atau DVD, waktu santai dengan menggunakan komputer dan bermain video games.

Ketika para ilmuan ini membandingkan orang yang dilaporkan menghabiskan waktu lebih sedikit dari dua jam per hari di depan layar kaca, dibanding mereka yang menghabiskan empat jam atau lebih per hari, mereka menemukan 48 persen berisiko meninggal lebih tinggi dari penyebab apa pun.

Sedangkan, mereka yang menghabiskan hanya dua jam atau lebih di depan layar kaca setelah bekerja, ditemukan bahwa 125 persen lebih berisiko mengalami kejadian kardiovaskuler seperti serangan jantung. “ Hal ini tidak terkait dengan risiko alamiah karena faktor seperti merokok, darah tinggi, indek massa tubuh, kelas sosial, juga olah raga,” demikian hasil studi tersebut.

Namun, para peneliti berhasil membuat hubungan antara tingkat peradangan dan kolesterol pada orang yang berpindah-pindah. “Seperempat hubungan antara waktu di depan layar kaca dan kejadian kardiovaskuler dijelaskan secara bersama-sama oleh protein C reaktif (C-reactive protein/CRP), indeks massa tubuh, dan kolesterol HDL (high-density lipoprotein),” tulis hasil studi itu.

CRP merupakan indikator tingkat peradangan rendah, dua kali lebih tinggi pada orang yang menghabiskan waktu lebih dari empat jam waktu luang mereka setiap hari di depan layar kaca dibanding orang yang menghabiskan waktu kurang dari dua jam per hari di depan layar kaca.

Stamatakis menyebutkan, ia akan melanjutkan penelitian mengenai dampak berkelanjutan dari orang yang duduk terhadap kesehatan dan bagaimana perubahan gaya hidup yang bisa dianjurkan untuk mengurangi jumlah waktu orang tidak melakukan aktivitas. [AFP/N-3]

Kamis, 06 Januari 2011

DELAPAN TIPE ORANG YANG PERLU DIJAUHI

VIVAnews - Hubungan yang sehat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan jiwa. Namun, kerapkali kita terjebak dalam hubungan dengan sosok yang memiliki karakter 'negatif'. Mereka umumnya sering mengeluh, mudah marah, atau tidak sabar.

Mengenali karakter seseorang di awal perkenalan menjadi penting. Apalagi jika ada prospek melanjutkannya dalam hubungan yang lebih serius. Kenali sejumlah karakter seseorang, seperti dikutip dari Times of India.

1. Memelihara masa lalu

Beberapa orang menolak melepaskan masa lalu dan cenderung 'merawat' kenangan menyakitkan. Akibatnya, orang ini hidup dengan kemarahan dan kepahitan. Bila terjadi terus menerus, dapat mempengaruhi orang yang berada di sekitarnya.

Solusi: Jika mereka mulai memunculkan subjek masa lalu, jangan ragu memberitahu dia bahwa Anda tidak ingin membicarakannya.

2. Mengasihani diri sendiri

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada orang yang merasa menanggung beban seluruh dunia. Alih-alih mencari solusi, orang tipe ini terus mengasihani diri sendiri dan tidak melihat jalan keluar.


Solusi: Tawarkan bantuan dan jika masih tidak mau berubah, sebaiknya menjauh darinya
3. Munafik

Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada berhubungan dengan orang yang memiliki sifat 'lain di mulut lain di hati'. Di depan Anda, dia muncul orang yang paling manis, namun bersikap sebaliknya di belakang Anda.

Solusi: Jika Anda menangkap ini terjadi berulangkali kepada orang lain, segera jauhi. Bukan tidak mungkin dia melakukan hal serupa kepada Anda.

4. Selalu negatif

Dia adalah jenis orang yang selalu memandang hal negatif dari hidup mereka.

Solusi: Bantulah melihat sisi positif dari dirinya. Jika tidak mau menerima, jangan biarkan hal negatif itu mempengaruhi Anda.

5. Paling sempurna

Orang seperti ini biasanya merasa lebih baik dan menarik daripada orang lain. Ia sangat menikmati aktivitas mengkritik dan menertawai orang lain.

Solusi: Bersikap sabar dengan perilakunya. Namun, jika mereka tidak berubah, sudah saatnya Anda untuk meninggalkannya.

6. Bangga mengumbar rahasia

Mereka sangat bangga menceritakan skandal dalam hidup dan senang melibatkan sebanyak mungkin orang dalam perdebatan.

Solusi: Bisa saja Anda dapat mendengarkannya. Namun bila mempengaruhi diri sendiri, segera menjauh.
7. Frustasi

Orang ini selalu merasa frustrasi dengan hidupnya dan melampiaskannya pada orang lain di sekitarnya. Bahkan, seringkali mereka mengambil kesimpulan yang irasional.

Solusi: Jika ia mulai merencanakan sesuatu yang gila katakan bahwa hal itu mengganggu Anda.

8. Sang Komentator

Orang seperti ini mengomentari semua yang terjadi dalam kehidupan orang lain. Seringkali, perkataan mereka menimbulkan perkelahian.

Solusi: Berhati-hatilah bila berada di sekitar orang tersebut dan berhati-hati dengan perkataan Anda.