Jumat, 11 April 2014

TAHUKAH ANDA BAHWA ALLAH TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGENDALIKAN SETIAP GERAKKAN KITA

Saudara dan saya mungkin sering disibukkan dengan pemikiran apakah saya dalam kehendak Allah atau tidak sehingga saya nyaris tidak dapat bergerak.   Saya telah berdoa untuk jawabannya, tapi Allah tampak tidak pernah memberitahu saya apa pun.

Saya telah bertumbuh dengan penekanan yang kuat untuk mencari kehendak Allah.  Saya diajar bahwa Allah memiliki sebuah kehendak yang sempurna dan sebuah kehendak yang diijinkan.  Kehendak Allah yang sempurna adalah seperti mengenai target yang tepat, sementara kehendak yang diijinkan adalah seperti berada diluar target.

Sebenarnya pandangan saya tentang kehendak Allah ini melumpuhkan mereka yang mengikutinya, karena Allah tidak bermaksud untuk mengendalikan setiap gerakkan kita.  Saya sadar saya telah menjadi korban pemikiran yang salah tentang kehendak Allah.

Namun setelah melalui proses yang panjang dalam tekad saya untuk mencari tahu kebenaran tentang kehendak Allah, saya menemukan bahwa kehendak Allah bermuara pada berikut ini:

  • Agar tak seorangpun binasa tapi percaya (1 Timotius 2:4; 2 Petrus 3:9).
  • Agar keselamatan datang kepada orang Yahudi dan non Yahudi (Efersus 1:5-2:22).
  • Agar kita mempersembahkan tubuh kita kepada Dia setiap hari (Roma12:1-2)
  • Agar kita menghasilkan banyak buah (Yohanes 15:8; Kolose 1:9-12)
  • Agar kita berdoa senantiasa (1 Tesalonika 5:16-18).

Kehendak Allah pada dasarnya adalah Kristus hidup di dalam kita dan mengekspresikan diri-Nya melalui kita ketika kita tranparan dihadapan Dia.

Pandangan Alkitab tentang kehendak Allah ternyata sangat berbeda dari apa yang telah saya dengar.  Ini mengakhiri pertanyaan terus menerus saya tentang apakah saya ada "dalam kehendak Allah" atau tidak dalam kaitannya dengan membuat keputusan sehari-hari.

Dalam menemukan bahwa kehendak Allah adalah Kristus di dalam saya dan Kristus melalui saya, saya dapat melihat bahwa Allah ada di belakang setiap pintu, bahkan pintu dosa.  Saya tidak berkata bahwa berbuat dosa itu boleh atau Allah ingin kita berbuat dosa.  Tentu saja tidak!  Maksud saya adalah, apakah saya memilih sebuah pintu tertentu dalam hidup ini atau tidak, kehendak Allah selalu ada di sana.  Ia akan ada di sana karena Ia ada di dalam saya.  Ia tidak hanya bersama saya tapi Ia ada di dalam saya.  Jadi kemanapun saya pergi, Dia ada di sana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar