"Jikalau Tuhan berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia." Amsal 16:7
Walaupun besar di dalam ukuran tubuh, Saul kecil di dalam Karakter (Charles Swindoll). Saul kerja lembur untuk menemukan Daud dan membunuhnya. Ketidakadilan telah ditimpakan kepada Daud, dan ketika Anda diperlakukan tidak adil, adalah penting bagi Anda untuk menyatakan kebenaran. Anda bertanggung jawab untuk menyatakan kebenaran kepada musuh, siapapun musuh itu. Kemungkinan besar Anda tidak dapat mengubah musuh Anda, tetapi Anda bisa yakin bahwa dia memahami fakta yang sebenarnya.
Kecenderungan kita adalah untuk mengatakan, "Oh, biarkan saja. Nanti juga akan beres." Tetapi Daud tidak membiarkannya begitu saja. Dia berkata, "Raja Saul, engkau mendengarkan hal-hal yang tidak benar tentang aku kepadamu. Mengapa engkau mendengarkan mereka?" Kemudian ia dengan berani berkata, "Ijinkanlah aku memberikan bukti kepadamu, bukti verbal dan visual, ya Raja." Bacalah 1 Samuel 24:11-12.
Daud menceritakan seluruh kebenaran yang sesungguhnya kepada Saul; dia menceritakannya kepada orang yang paling bersangkutan. Bukan kepada rekan atau kepada sahabat-sahabat Saul atau kepada bangsa Israel, tetapi kepada Saul sendiri. Ia langsung berurusan dengan individu yang bermusuhan dengannya.
Daud tidak sedang membeberkan kebenarannya di depan Saul. Daud tidak dibentuk seperti itu. Ia adalah seorang yang memiliki integritas. Ia berkata, "Saul, aku bisa saja mengambil nyawamu, tetapi aku tidak melakukannya. Dan inilah buktinya. Ketika engkau lengah, aku tidak menyerang. Aku akan membiarkan Allah menjadi hakim di antara aku dan kau." Bacalah 1 samuel 24:13.
Kita memang bertanggung jawab untuk memberitahukan kebenaran kepada seseorang, tetapi tidaklah mungkin membuatnya mengubah pendapatnya. Mungkin dia akan tetap percaya pada kebohongan sampai mati. Tapi di dalam hati Anda, Anda akan tahu makna dari penggenapan kebenaran yang ada di dalam Amsal 16:7.
Saul mengaku, "Daud, engkau lebih benar daripada aku. Sekarang aku melihat keseluruhan masalahnya." Bahkan Saul mengakui Daud sebagai raja berikutnya. Itu sudah sangat jelas. Kemudian dia meminta kemurahan hati dari Daud. Pada masa itu, jika satu dinasti digulingkan, regim yang baru akan memusnahkan setiap orang yang ada di di regim yang lama. Maka setelah mengakui bahwa Daud akan menjadi raja berikutnya, Saul memohon bagi keluarganya. Bacalah 1 Samuel 24:17-25.
Charless Swindoll memberikan kepada kita tiga prinsip yang layak untuk diingat ketika kita diperlakukan tidak layak.
1. Karena moral manusia sudah rusak, pasti kita akan diperlakukan dengan tidak layak. Sifat dasar yang sama yang berdetak di dalam hati Saul juga berdetak di dalam hati setiap orang. Ketika kita terlibat di dalam kedagingan, kita akan menanggapi seperti Saul.
2. Karena perlakuan tidak layak tidak dapat dihindarkan, antisipasilah keinginan untuk membalas dendam. Charles Swindoll tidak membicarakan soal pembalasan. Charles Swindoll membicarakan mengantisipasi keinginan untuk balas dendam. Karena Anda harus yakin bahwa keinginan itu akan datang.
3. Karena keinginan untuk membalas dendam dapat diramalkan, jangan melawan dengan kedagingan. Karena itulah Daud keluar dari puncak. Orang-orangnya berkata, "Pergi bunuh dia, Daud." Saya yakin ia hampir melakukannya. Tetapi ketika iasudah dekat dengan sang raja, dia menjadi takut dan hanya memotong sebagian dari kain Saul bukannya menancapkan pisaunya pada punggungnya.
Saudara-saudara yang kami kasihi, jika Anda marah terhadap cara seseorang memperlakukan Anda, jika Anda mengijinkan hal itu mempengaruhi pendapat Anda tentang orang itu, sambil berharap Anda dapat membalas dendam, Anda perlu meminta Allah untuk membebaskan Anda dari cengkraman tersebut. Rahasianya jelas dan sederhana yaitu pengampunan. Mintalah kuasa Allah untuk mengampuni melalui Yesus Kristus. Mulailah dengan meminta pengampunanNya karena membiarkan dan memelihara akar yang dalam berupa kepahitan itu di dalam hati Anda.
Nah periksalah Roma 12:18-21 dan lihatlah apa lagi yang Allah katakan mengenai hal tersebut. Jangan membalas kejahatan dengan siapapun. Lakukanlah yang baik bagi semua orang. Kita tidak berbicara mengenai mempertahankan apa yang benar di depan umum. Kita sedang berbicara tentang kejahatan seseorang di mana kerugiannya ditimpakan kepada kita dan kita tidak menyukainya. Hal itu terjadi di masa lalu...tetapi kita terus mengipasi kobaran api itu dengan menolak untuk mengampuni.
Allah berfirman, "Kalau hal itu bergantung kepadamu," Hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengubah orang lain. Yang dapat Anda lakukan hanyalah mengatasi bagian Anda, melalui kuasa Allah. "Jika ada yang harus dipersalahkan, " firmanNya, "Biarkan Aku yang menanganinya. Jangan kamu yang menanganinya. Sedapat mungkin hiduplah dalam perdamaian." Dan hal itu berawal dari pengampunan.
INGATLAH, ANDA TIDAK AKAN MENYESAL KARENA MENGAMPUNI SESEORANG YANG TIDAK PANTAS MENDAPATKANNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar