Bacalah Mazmur 142.
Mazmur ini ditulis ketika Daud menjadi seorang pelarian. Dia baru saja menyelinap keluar dari kota Gat dan pergi melarikan diri ke gua Adulam (1 Samuel 22:1).
Di dalam gua itu Daud merasa sudah tidak berdaya lagi. Dia sudah kehilangan pekerjaannya, istrinya, rumahnya, penasehatnya, sahabat karibnya, dan akhirnya dia kehilangan harga dirinya.
Charles Swindoll menyatakan bahwa ini adalah saat yang paling terendah dari kehidupan Daud. Dia tidak memiliki keamanan, dia tidak mempunyai makanan, dia tidak mempunyai orang untuk diajak berbicara, dia tidak mempunyai janji yang dapat diharapkan, dan dia tidak mempunyai harapan bahwa sesuatu akan dapat berubah.
Daud sendirian di dalam gua yang gelap, jauh dari segalanya dan dari semua orang yang dia cintai. Semua orang kecuali Allah.
Tidak heran dia menulis kumpulan nyanyian duka ini, Mazmur 142.
Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa.
Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya. Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku. Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku. Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!" Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku. Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.
Itulah perasaan Daud sebagai seorang penghuni gua. "Tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang menghiraukan aku. Aku menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku, Tuhan."
Dapatkah Anda merasakan sepinya tempat yang terpencil itu? Kelembaban gua itu? Dapatkah Anda merasakan keputusasaan Daud? Merasakan dalamnya jiwanya telah tenggelam? Tidak ada tempat pelarian. Tidak ada yang tertinggal. Tidak ada.
Tetapi di tengah-tengah semuanya itu, Daud tidak melupakan Allah. Ia berseru kepada Allah untuk melepaskannya. Charles Swindoll lebih lanjut menyatakan, dan dari situ kita melihat keadaan hati yang sesungguhnya dari pria itu, tempat terdalam yang hanya Allah saja yang benar-benar bisa melihat, kualitas tersembunyi yang Allah lihat ketika Dia memilih dan mengurapi anak gembala muda dari Betlehem itu.
Saudara-saudara yang saya kasihi, Daud telah dibawa ketempat di mana Allah dapat benar-benar mulai membentuk dan memakainya. Sekolah Alkitab bukanlah tempat dimana Anda dibentuk atau digembleng, sekolah alkitab tidak dapat membentuk karakter Anda seseorang menjadi seperti Kristus. Di sekolah Alkitab seseorang hanya mengandalkan keilmuan saja tetapi kehidupannya belum teruji sampai Anda dibawa ditempat dimana Anda dibentuk dan digembleng adalah tempat di mana Tuhan Allah membawa kita kepada kehampaan, itu adalah tempat untuk mengubah jalur hidup kita, bukan untuk mengakhirinya. Jangan salah paham saya tidak mengatakan bahwa sekolah alkitab itu tidak penting atau tidak baik..itu penting tetapi ketahuilah itu bukan tempat untuk benar-benar akan mengubah karakter Anda.
Daud sendirian di dalam gua, Daud kehilangan semua tempat dia bersandar, namun tidak berarti Daud sudah mati. Itu berarti sudah saatnya untuk mengubah jalur hidup Daud. Tuhan juga membawa Musa, Yusuf dan Ayub, tempat di mana Tuhan Allah membawanya kepada kehampaan.
Tetapi Allah sedang bekerja di sini. Dia sedang mengubah jalur hidup Daud. Memang pria itu sedang berada di dalam gua. Memang, dia merasa tidak berharga. Dia merasa tidak berguna. Dia merasa diperlakukan dengan tidak layak. Dia merasa disalahpahami. Karena itulah dia berada di dalam gua.
KETAHUILAH ALLAH YANG MAHAKUASA SEDANG MEMBAWA KITA KEPADA KEHAMPAAN UNTUK MENGUBAH JALUR HIDUP KITA, BUKAN UNTUK MENGAKHIRINYA ( Charles Swindoll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar