Kamis, 01 Desember 2011

KETAHUILAH ORANG-ORANG YANG SUKA MENGKRITIK ADA DIMANA-MANA

Saya suka membaca kisah biografi dan mempelajari berbagai perjuangan yang harus dilalui oleh orang-orang sukses dalam meraih tujuan mereka. Tanpa kecuali, biasanya orang-orang sukses menghadapi banyak pengkritik. Tidak peduli betapa pun kerasnya mereka bekerja, betapa hebatnya gagasan mereka, atau betapa luar biasanya bakat mereka, mereka tetap saja menjadi sasaran kritik.

Menurut Anda apakah Walt Disney tidak menghadapi pengkritik? Dia sedang bangkrut ketika berkeliling Hollywood dengan gagasan film kartunnya yang menarik, Steamboat Willie. Dapatkah Anda bayangkan bagaimana Disney berusaha menjual seekor tikus yang dapat berbicara dengan suara cempreng pada zaman film bisu? Impian-impian Disney memang hebat dan meskipun menghadapi Pengkritik, anak-anak di seluruh dunia berterima-kasih kepadanya. Sesungguhnya, orang-orang terdekatnya percaya bahwa Disney berkembang karena kritik.

Coba perhatikan semua kritik yang ditujukan kepada Juruselamat kita.
• Mereke menyebut Yesus sebagai seorang pelahap – Matius 11:19; Lukas 7:34
• Mereka menyebutnya sebagai seorang peminum – Matius 11:19; Lukas 7:34
• Mereka mengkritik Yesus karena bersama-sama dengan orang-orang berdosa –Matius 9:11; Markus 2:16; Lukas 5:30.
• Dan yang paling parah, mereka menyebut-Nya sebagai orang Samaria, yang merupakan penghinaan kasar terhadap suku bangsa (Yohanes 8:48). Ucapan ini seperti menuduh Dia memihak musuh.

Mungkin Anda juga menghadapi pengkritik di tempat kerja, gereja, atau di rumah. Percayalah, orang-orang yang suka mengkritik ada di mana-mana.

Ketahuilah seorang pengkritik memiliki detektor bawaan yang negatif yang menjadi ciri khas seorang pengkritik. Jika ada kekurangan, orang ini pasti segera akan menemukannya. Bersama orang ini Anda merasa seperti berada dalam pemeriksaan.

Ketahuilah seorang pengkritik sebenarnya adalah seorang yang haus kekuasaan. Seorang pengkritik sering berkata, “Saya benar dan sebaliknya kau percaya aku benar.” Tidak diragukan lagi, seorang pengkritik berusaha mendapatkan kekuasaan melalui kritik. Seorang pengkritik memahami kalau dia sudah berhasil membangkitkan keraguan dalam diri seseorang, maka dia dengan mudah mendapatkan kekuasaan. Tampaknya orang inilah yang berusaha menonjol dalam setiap hubungan.

Ketahuilah seorang pengkritik selalu bersikap seperti seorang ahli. Seorang pengkritik jarang mengajukan pertanyaan. Sebaliknya ia bergaya seperti ahli yang paling pintar hampir dalam segala hal. Ia suka memamerkan pengetahuan yang ia miliki kepada orang lain dan memusatkan perhatian pada seluk-beluk yang sepele dalam pengetahuan. Seorang pengkritik tahu cara membuat Anda merasa seakan-akan Anda kembali ke Sekolah Dasar, dan ia sedang memegang buku nilai. Orang ini sering menggurui.

Ketahuilah seorang pengkritik adalah seorang yang sangat rewel mengenai hal-hal sepele sampai sekecil-kecilnya. Orang ini dapat diandalkan dalam hal mengeluh atau menunjukkan kesalahan hampir setiap hari. Sekalipun Anda mengira segala sesuatu berjalan dengan lancar, orang ini akan menemukan adanya masalah.

Ketahuilah seorang Pengkritik merasa yakin bahwa kritiknya berguna. Ia percaya pada mitos bahwa tidak mustahil menolong orang lain dengan cara mencela kesalahan mereka meski tanpa diminta. Yang tidak disadari oleh seorang pengkritik, usaha yang ia lakukan guna membuat perbaikan itu justru sering membuahkan hasil yang bertolak belakang dengan harapannya. Karena ketika seseorang dikritik, naluri pertamanya adalah membela diri sendiri melawan kritik tersebut, bukannya mengubah dirinya. Sebagian besar perubahan yang sesungguhnya terjadi bukan karena kritik, melainkan dengan perenungan pribadi atau dengan seseorang yang mempedulikan kita dengan penuh kesabaran.

Ketahuilah seorang pengkritik tidak menutup-nutupi apa yang ia pikirkan maupun memperhalus kritikannya. Nasehatnya, baik yang diharapkan maupun tidak, meluncur begitu saja dari mulutnya demi berusaha menyelesaikan masalah. Ia melihat ada sesuatu yang salah dan dengan serta merta mengemukakan sebuah jalan keluar yang akhirnya justru kedengarannya lebih bersifat mengkritik daripada membantu.

Ketahuilah seorang pengkritik meskipun dia berkata bahwa dia mencintai kebenaran dan berusaha mencari kebenaran sebenarnya dia merasa sudah menjadi tugasnya untuk menemukan kesalahan. Ia tidak bisa beristirahat atau bersantai sampai dapat menyingkapkan sesuatu hingga akhirnya menemukan kesalahan. Sekalipun Anda melakukan satu pekerjaan yang hebat, masih banyak pengkritik yang akan menemukan sesuatu yang dapat dijadikan bahan keluhan. Ini merupakan bagian dari sifat dasar seorang pengkritik.

Ketahuilah seorang pengkritik terbentuk sejak mereka kecil. Sejak kecil dia seringkali mendengarkan keluhan dan omelan ibunya yang tidak ada habisnya.. Dan dia bertumbuh dengan keyakinan bahwa sikap semacam itu normal. Ia tertular “kecanduan mengomel” itu dari orang tuanya, dan tidak menyadari bahwa ucapan panjang lebar yang disertai dengan penghakiman dan kritik tersebut tidak disukai tetapi tetap melanjutkan kebiasaannya. Sama hal kalau Anda seringkali mendengarkan keluhan dan omelan pengajar Anda yang tidak ada habisnya..maka Anda akan bertumbuh dengan keyakinan bahwa sikap semacam itu normal.

Ketahuilah ada beberapa macam tipe Pengkritik. Dengan kata lain, masing-masing pengkritik tidaklah sama. Ada pengkritik yang picik yang harga dirinya sudah labil hinga sedemikian rupa sampai-sampai terpaksa menjatuhkan setiap orang. Ada juga tipe pengkritik yang merasa sangat bertanggung jawab atas kesejahteraan Anda. Mereka adalah pengkritik yang mungkin memotong percakapan, padahal kehadiran mereka tidak diharapkan, namun mereka tulus dan patut kita perhatikan.

Ketahuilah Cara menghadapi seorang pengkritik.
1. Akuilah dalam diri kita ada sifat pengkritik. Kita semua agak suka mengkritik. Siapa yang tidak pernah mengomeli orang lain karena sesuatu hal? Pasangan suami-istri mana yang belum pernah menggunakan kritik sebagai cara untuk membujuk? Orang tua mana yang tidak pernah mengkritik perilaku memalukan dalam diri anak mereka? Kita semua sedikit banyak merupakan pengkritik, dan kita mulai meraih kemajuan dengan pengkritik hanya bila kita mencapai persetujuan dengan pengkritik dalam diri kita.

2. Tempatkanlah diri Anda dalam situasi yang dihadapi Pengkritik itu.
Seorang pengkritik biasanya tumbuh dari situasi keluarga yang sangat tidak menyenangkan, suatu situasi dimana dia sama sekali tidak pernah mendapatkan dorongan semangat dan pengakuan dari kedua orang tuanya.

Di dalam kehidupan keagamaan, seorang pengkritik biasanya tumbuh dari situasi keagamaan yang sangat tidak menyenangkannya, kadangkala kepahitan seorang pemimpin tidak disadarinya meresap dalam diri pelajar-pelajarnya.

3. Batasilah kritik yang akan anda terima.—Jika Anda memiliki seorang pengkritik yang terus-menerus mengurusi hal-hal yang tidak penting dan menghambat Anda melakukan tugas utama Anda, tetapkanlah batas-batas Anda. Pisahkanlah antara kritik yang tidak penting dari kritik yang lebih penting. Saya memuji cara Billy Graham mengatasi para pengkritiknya. Mereka boleh mangatakan apa pun yang mereka inginkan, tetapi dia tidak mengijinkan kritik mereka itu menghambat ia dari tujuannya, yakni memberitakan injil.

4. Jagalah titik-titik kelemahan Anda dengan berhati-hati di dekat seorang pengkritik. Kita semua memiliki “titik-titik kelemahan” yaitu daerah yang sangat mudah terluka dan sensitif. Jangan biarkan si pengkritik memasuki daerah terlarang dalam hidup Anda. Katakanlah, “Kau boleh menilai atau mengkritik apa pun yang kulakukan, tetapi Anda tidak perlu memberitahu saya bagaimana caranya mengatasi masalah saya..itu bukan urusanmu, itu adalah urusanku.”

5. Tempatkanlah masalah secara proporsional. Salah satu bagian yang berat dari hidup atau bekerja bersama seorang pengkritik adalah karena kita begitu mempedulikan apa yang ia katakan mengenai diri kita. Rasul Paulus menyatakan kebebasannya dari pengkritik dengan cara sebagai berikut: “Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia.” (1 Korintus 4:3). Ia sedang memberitahu beberapa jemaat di Korintus yang suka mencampuri urusan orang lain tersebut agar berhenti mengganggunya, dan kita mengikuti teladannya.

6. Tetaplah bersikap lembut, dan cepatlah pergi. Jangan mempercayakan perkara Anda kepada seorang pengkritik.

7. Percayakanlah hidup Anda kepada Pribadi yang benar2 mengenal Anda. Pribadi yang benar2 mengenal Anda adalah Tuhan. Dia Mahatahu—Dia mengetahui semua motif, rencana, dan dalih kita. “TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku. Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah kau ketahui, ya TUHAN.” (Mazmur 139:1-2,4). Tuhan tahu terlalu banyak tentang diri kita. Kita tidak dapat menghindar dari mata Tuhan yang mengawasi kita. Namun karena kasih karunia-Nya, kita tidak perlu hidup dengan rasa takut kepadaNya. Di atas kayu salib, jariNya yang terancung, yang pernah diarahkannya kepada kita, berubah menjadi tangan yang terbuka lebar untuk menyambut kita. Hakim kita menjadi penyelamat kita

3 komentar:

  1. Shalom Pak Yakub,
    Ijin menambahkan link di website http://gbii.org
    Saat ini masih dalam tahap pengembangan, segala kritik, masukan dan ide sangat dibutuhkan.
    Tuhan memberkati

    BalasHapus
  2. Ok silakan..dengan senang hati
    GBU

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas ulasan yg begitu gamblang untuk dimengerti ..koreksi diri untuk kritik diri saya sendiri

    BalasHapus